“Pasca pandemi, kita menghadapi tantangan yang besar, yakni pada perubahan iklim. Indonesia berkomitmen dan memfokuskan kebijakan pada perubahan iklim dan pengurangan emisi antara lain melalui program rehabilitasi mangrove dan pengembangan energi bersih. Dalam delapan tahun terakhir, Indonesia telah mentransformasi ekonomi menjadi lebih efisien, lebih maju, dan tidak terlalu bergantung pada komoditas. Hal ini dicapai melalui hilirisasi industri dan peningkatan efisiensi melalui digitalisasi,” jelas Luhut.
Luhut berujar Indonesia harus terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi termasuk pengembangan sumber daya manusia. Ia berharap, Unhas mampu mengambil peran dalam pengembangan SDM dan R&D di Indonesia. Menurutnya, untuk mencapai visi menjadi negara maju pada tahun 2045, masyarakat Indonesia harus kompak dan bersatu, memfokuskan pemikiran dan upaya untuk kemajuan bangsa dan Indonesia.
“Peran maritim dalam pembangunan nasional terlihat dari ekosistem laut dan pesisir Indonesia yang berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ‘blue economy nasional, regional, dan global serta warisan alam laut. Ekspor mampu tumbuh tinggi, mendorong surplus neraca. Stabilitas makroekonomi juga dapat dijaga dengan baik,” tambah Luhut. (mia)