Peristiwa pembunuhan-bunuh diri ini adalah babak terakhir yang tragis dari hidup Khan, fotografer muda berdarah Pakistan-Amerika yang baru saja menemukan suaranya di platform media sosial TikTok sebagai perempuan muda yang melawan trauma pernikahan dan stigma perceraian di komunitas Asia Selatan.
Kematiannya telah membuat teman-teman Khan terguncang. Perasaan ini bergema pada pengikut-pengikutnya di TikTok, Juga perempuan-perempuan Asia Selatan lainnya yang berkata mereka merasakan tekanan untuk tetap berada dalam pernikahan yang tak sehat demi menjaga nama baik keluarga besar.
“Dia berkata, 29 akan menjadi tahunnya dan ini akan menjadi awal yang baru,” ujar BriAnna Williams, teman kuliah Khan. “Dia sangat menunggu-nunggu momen ini.”
Bagi teman-temannya, Khan adalah sahabat yang selalu membawa keceriaan – dia otentik, positif, dan tak pernah mementingkan diri sendiri.
“Dia seseorang yang akan memberi Anda pakaian yang dikenakannya bila Anda butuh,” kata Mehru Sheikh, 31 tahun, sahabat Khan.
“Bahkan ketika dia melalui saat-saat terberat dalam hidupnya, dia selalu yang pertama menelepon dan bertanya pada teman-temannya bagaimana keadaan mereka.”
Di Instagram, di mana Khan pertama kali membangun platform publiknya, dia menjabarkan kecintaannya pada fotografi dengan kalimat: “Saya membantu orang-orang jatuh cinta dengan diri mereka sendiri dan satu sama lain di depan kamera.”
Khan mengabadikan acara pernikahan, foto kehamilan, baby shower, dan acara-acara lain, baik untuk klien besar maupun teman-temannya.