English English Indonesian Indonesian
oleh

Sania Khan Unggah Perceraian di TikTok hingga Tewas Ditembak Mantan Suami

Peristiwa pada Desember itu memicu Sania Khan – yang sebelumnya selalu menyimpan permasalahan rumah tangganya – untuk terbuka akan pernikahannya yang tidak bahagia, ujar teman-temannya.

Mereka mengatakan Khan mendiskusikan pernikahannya, bercerita bahwa suaminya tidak tidur dan kerap berlaku aneh, menolak permohonannya untuk menjalani terapi, dan dia merasa bahwa penyakit mental suaminya telah menjadi beban untuknya.

Namun teman-temannya menduga, walaupun mereka semua menasihati Khan untuk meninggalkan suaminya, orang-orang lain dalam hidup Khan memintanya untuk tetap mempertahankan pernikahannya.

Williams, 26 tahun, berkisah temannya itu menangis saat mereka bertemu di Chicago pada Mei. “Dia berkata perceraian dianggap memalukan dan dia merasa sangat kesepian.”

Khan, menurutnya, berulang kali berkata ‘log kya kahenge’, yang dalam bahasa Urdu dan Hindi berarti ‘apa kata orang nanti’.

Sebagai anak yang orang tuanya bercerai, Khan mengaku merasakan sendiri bagaimana stigma dari sejumlah komunitas Asia Selatan terhadap perempuan yang meninggalkan pernikahan.

“Ada banyak tekanan secara budaya kepada keluarga besar dan bagaimana mereka dilihat oleh orang lain,” kata Neha Gill, direktur eksekutif Apna Ghar, organisasi di Chicago yang memberikan pendampingan kepada perempuan-perempuan keturunan Asia Selatan yang mengalami KDRT.

Banyak komunitas Asia Selatan yang masih memandang perempuan sebagai inferior dan harus dikendalikan, ujar Gill.

Dia menambahkan, “Budaya [Asia Selatan] sangat komunal, jadi mereka akan memprioritaskan keluarga atau komunitas dibandingkan keselamatan dan kenyamanan orang per orang.”

News Feed