FAJAR, MAKASSAR — Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Perjuangan berupaya meningkatkan kesejahteraan petani dengan cara tata kelola sawit berkelanjutan.
Ketua Umum DPP Apkasindo Perjuangan, Alpian Arahman menuturkan, pihaknya diberikan kepercayaan untuk membantu perwujudan tata kelola sawit Indonesia yang berkelanjutan.
“Makanya kita melakukan kegiatan FGD kemarin di di Hotel Myko Convention Center. Kita membincang terkait percepatan realisasi Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), sarana dan prasarana (Sarpras), dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) petani sawit,” tuturnya.
Ia menambahkan, FGD dilakukan untuk menyosialisasikan kepada para petani sawit di Sulsel tentang program PSR Kementerian Pertanian melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
“Kita mengedukasi 140 petani sawit dari Lutra, Lutim, Sidrap, Wajo, dan Pinrang. Kita sampaikan bahwa ada dana hibah dalam bentuk program PSR, yaitu sebesar Rp30 juta per hektare dan itu untuk petani sawit,” terangnya.
Direktur Penghimpunan Dana BPDPKS, Sunari mengatakan, pihaknya senantiasa akan terus berupaya mendorong percepatan realisasi PRS, Sarpras, dan peningkatan SDM.
“Kita apresiasi Apkasindo Perjuangan yang telah melakukan kegiatan FGD ini,” urainya.
Sumber dana program ini tidak menggunakan dana APBN melainkan dari pungutan ekspor CPO. Sehingga program ini disebut dari petani sawit untuk petani sawit.
Ketua Tim PSR Ditjen Perkebunan Kementan RI, Ir Mula Putera turut mendukung apa yang dilakukan oleh Apkasindo Perjuangan dalam upaya meningkatkan realisasi PRS di Sulsel.