FAJAR, GOWA-Bajeng Fair 2022 sebagai rangkaian dari kegiatan ‘Gotong Royong Kebudayaan Sulawesi Selatan Sipakatau’ resmi dibuka di Lapangan Limbung pada Senin, 1 Agustus. Pembina Bajeng Fair, Sadikin Wahdi mengatakan bahwa Bajeng Fair dengan tema Passe’rei Gaukanga ini menjadi inisiasi gerakan membangun dan membangkitkan kembali simpul-simpul ikatan yang selama ini terserak, terpecah-pecah.
“Tema Passe’rei Gaukanga ri Bajeng adalah sebagai upaya merekatkan kembali, mengurai kembali dan menyatukan kembali cita-cita luhur para anrong tau (pendahulu) kita dimasa lalu,”
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Bajeng Fair 2022 lewat tema Passe’re Gaukanga ri Bajeng akan fokus membangkitkan semangat dan spirit masyarakat dalam berkebudayaan khususnya Bajeng. Karena melalui event tersebut, semua kebudayaan-kebudayaan yang tersimpan akan di angkat kembali ke permukaan untuk dipelajari dan menjadi bahan renungan.
“Saya berharap Bajeng Fair bisa mengembalikan eksistensi Spirit Bajeng khususnya dalam berkebudayaan. 40 Anrong tau di Bajeng akan menjadi lokomotif gerakan kebudayaan di Bajeng. Juga dengan gerakan Pa’serei Gaukanga ini adalah momentum keluarga dan rumpun Tu Bajeng bersatu kembali,” ujarnya
Lelaki yang akrab disapa Wahdi tersebut juga berharap Bajeng Fair menjadi langkah yang baik untuk tetap melestarikan segala tradisi dan budaya yang selama ini tak mampu hadir ataupun masih tersimpan rapi diruang waktu.
Ketua Panitia Sipakatau, Halilintar Lathief mengatakan bahwa Bajeng Fair sebagai rangkaian dari Sipakatau mengusung tema Passe’rei Gaukanga yang artinya satukan perbuatan. Rencananya Bajeng Fair digelar selama 14 hari yakni 1 sampai 14 Agustus mendatang dengan berbagai program kegiatan seperti pagelaran, road show, lomba, seminar, talkshow, pameran seni, pasar rakyat dan masih banyak lagi.
Hikmah, salah satu masyarakat Bajeng berharap kebudayaan Bajeng tetap terjaga dan terpelihara dengan adanya kegiatan seperti Bajeng Fair ini. (mia/*)