FAJAR, MAKASSAR-Pameran Jalur Rempah di Negeri Para Raja, Workshop Kuliner Berbahan Rempah dipusatkan di Makassar. Pelaksanaannya di Benteng Rotterdam, 04-07 Juni 2022.
Saat mengunjungi pameran, informasi soal jenis rempah terpajang. Seperti kunyit, kayu manis, jahe, lada, kemiri, kluak, dan lainnya. Semuanya disertai keterangan dan penjelasan. Termasuk satu stan yang berisi informasi yang melatarbelakangi terjadi persahabatan antar daerah penghasil rempah.
Isinya sebagai berikut: Persahabatan dan Kerja Sama Demi Si Rempah
“Para petinggi kerajaan Gowa memahami bahwa Makassar bukanlah penghasil komoditas rempah, namun memiliki letak stragis. Posisinya tepat di tengah jaringan perdagangan yang menghubungkan Indonesia bagian Barat dan bagian Timur. Makassar juga merupakan titik simpul jaringan perdagangan di Indonesia Timur. Cengkeh dari Maluku Utara, Pala dari Banda, dan Komoditas lainnya dari berbagai wilayah. Paling tidak, sejak abad ke-16, komoditas tersebut dibawa ke Makassar sebelum didistribusikan ke luar wilayah Kepulauan Indonesia.”
“Berbeda dengan Aceh dan Banten yang menguasai produksi lada, Makassar tidak pernah menguasai produksi cengkeh dan lada. Rempah-rempah di bawa ke Makassar oleh para pedagang Jawa, Melayu, dan Makassar sendiri. Para petinggi kerajaan kemudian mengadakan kerja sama dengan para penguasa yang merupakan penghasil komoditas unggulan, seperti dengan Kesultanan Ternate, Tidore, Banda, dan Ambon. Hal tersebut menjadikan Makassar sebagai Bandar Niaga Internasional pada masanya.”