English English Indonesian Indonesian
oleh

Pameran Jalur Rempah Gambarkan Makassar sebagai Bandar Niaga Internasional

Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sulsel, Andi Syamsu Rijal menjelaskan lebih lanjut, pameran jalur rempah ini merupakan program unggulan dari Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjenbud). Ini sudah berjalan tiga tahun. “Sekarang sudah sampai di Makassar melalui Kapal Dewaruci bersama Laskar Rempah. Makassar salah satu titik di antara titik lainnya yaitu, Bau-bau, Ternate, Surabaya, Banda, NTT, dan kembali ke Surabaya,” ungkapnya.

Di titik Makassar dilakukan pameran bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) yang melibatkan sejumlah provinsi yaitu, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Kalimantan Timur, Banten, dan Jawa Tengah. Di Benteng Rotterdam juga dilakukan Revitalisasi Manuskrip dan Workshop Kuliner Berbahan Rempah.

Andi Syamsu Rijal menyebutkan, Makassar memang memiliki peran cukup sentral dalam perdagangan rempah. Makassar merupakan jalur rempah sejak lama. “Saat ini kita angkat pada masa pemerintahan Karaeng Pattingalloang karena pada masa itu, Makassar saat itu menjadi pelabuhan Internasional. Selain itu, bukan hanya soal rempah, tetapi membawa diplomasi budaya dan percampuran etnis suku bangsa. Nilai-nilai inilah yang mau diangkat,” ungkapnya. (ham/*)

News Feed