English English Indonesian Indonesian
oleh

Jangan Ragu, BPJS Itu Penyelamat Kita

FAJAR, MAKASSAR – Sosok Mursyida Asfar Daeng Intang selalu dirindukan murid-muridnya. Guru di Taman Kanak-kanak (TK) Aisyah Amanah itu, sudah lama tidak masuk mengajar.

Sejak kecelakaan pada Juli 2021 lalu, ia sulit bergerak. Akibat kecelakaan itu, tulang paha kanan Mursyida patah. Pergelangan kakinya juga terlepas dari engkel. Dokter menyarankan amputasi. Dokter khawatir luka di kaki perempuan yang kerap disapa Daeng Intang itu bertambah parah.

Daeng Intan, suami, dan keluarga lainnya sepakat menerima saran dokter. Amputasi pun berjalan lancar. Perempuan yang menjadi guru selama belasan tahun itu mengaku sudah ikhlas jika dirinya menjalani kehidupan tanpa kaki kanan. Ia tak ingin peristiwa yang menimpanya membuatnya berhenti dari aktivitasnya mencerdaskan anak-anak generasi penerus nantinya.

Namun, pascaamputasi masalah lebih rumit lagi. Ada infeksi di paha kanan. Itu mengakibatkan luka sebesar kepalan tangan. Operasi pun dilakukan lagi. Namun operasi kedua ini yang membuat Daeng Intang was-was, biaya operasinya tak ditanggung lagi oleh jasa raharja.

“Untung sudah terdaftar di BPJS (BPJS Kesehatan, red). Operasiku berjalan lancar,” ujar Daeng Intang.

Pascaoperasi kedua, Daeng Intang belum sembuh total. Ia harus bolak-balik rumah sakit selama enam bulan. Pemeriksaan rutin dilakukan untuk memastikan infeksi di pahanya tidak kambuh lagi. Apa pun ia lakukan agar bisa kembali sembuh.

Mursyida bahkan berkali-kali mengucap kata syukur. Ia mengaku sangat terbantu karena biaya pengobatannya semua ditanggung BPJS Kesehatan. Ia memuji program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) itu sangat bermanfaat. Apalagi sistemnya gotong royong. “Untung tidak pernahka menunggak iuran, ternyata bagus betul tawwa manfaatnya,” puji Mursyida.

News Feed