English English Indonesian Indonesian
oleh

Literasi Zakat

Hari Senin (23/05/2022) lalu, Kantor Kementerian Agama Kota Makassar melakukan kampanye “Gerakan Literasi Zakat dan Wakaf 2022 di Sulawesi Selatan untuk  Indonesia” yang dihadiri secara online dan offline, dilanjutkan Seminar Literasi Zakat dan Literasi Wakaf. Tampil pembicara penulis sendiri sebagai Ketua Baznas Provinsi Sulawesi Selatan membawakan materi Literasi Zakat; Dr. Ishak Samad, M.A yang mewakili Prof. Dr. Najmuddin H Abd Safa, M.A. (Ketua MUI Prov. Sulsel) yang membawakan materi Literasi Wakaf; dan H. Iqbal Najamuddin (Kabiro Kesra Pemprov Sulsel).

Literasi zakat menjadi topik hangat di kalangan penggiat amil zakat (Baznas dan Lembaga Amil Zakat/LAZ) karena sangat berhubungan dengan tingkat kesadaran masyarakat Islam dalam mengeluarkan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS). Rendahnya masyarakat Islam dalam mengeluarkan ZIS tentu berpengaruh pada program-program pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Masalah kemiskinan dan kesenjangan ekonomi merupakan masalah serius yang masih dihadapi sebagian besar negara berkembang, termasuk Indonesia.  Untuk  mengetahui  tingkat kesenjangan ekonomi adalah dengan melihat Koefisien Gini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2018 nilai dari rasio gini Indonesia adalah 0.384. Hal ini menunjukan bahwa di Indonesia masih terjadi kesenjangan ekonomi (Baznas, 2019). Salah satu upaya yang dilakukan dalam mengatasi kemiskinan adalah dengan cara meratakan ketimpangan pendapatan antara mereka yang mampu dan mereka yang kurang beruntung. Masalah kemiskinan dan ketimpangan  dapat diatasi dengan memasukan instrumen zakat dalam kebijakan ekonomi Indonesia karena zakat memiliki potensi yang besar dalam membangun dan mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Zakat diyakini mampu meminimalisasi masalah kemiskinan asalkan dikelola oleh lembaga profesional dan terpercaya dari amil.

News Feed