MAJENE, FAJAR – Sekira 1.300 lebih rumah di Kecamatan Malunda dan Tubo-Sendana terdampak banjir akibat luapan Sungai Deking. Banjir juga menyebabkan jembatan putus, rumah hanyut, hingga ratusan hewan ternak hilang. Warga butuh logistik dan air bersih.
Kepala Desa Lombong Timur, Bahtiar S menyatakan, bahwa wilayahnya yang berada di bantaran Sungai Deking terdampak parah. Dari 312 (KK) ada sekira 250 (KK) yang rumahnya tergenang banjir. “Empat dusun saya kena. Terus terang saat ini, kami sangat butuh air minum dan air bersih. Karena di kios-kios, susah juga dapat,” ujarnya kepada FAJAR, Jumat 27 Mei.
Untuk saat ini, lanjut Bahtiar, sebagian besar warga wilayah Lombong Timur sedang membersihkan rumah mereka dari lumpur dan sampah bawaan banjir. “Ini juga lumpur di badan jalan, perlu dibersihkan. Makanya kita sangat menunggu bantuan logistik dan air dari Pemda ini. Sampai detik ini belum ada dari Pemprov dan Pemkab,” bebernya.
Wakil Bupati Majene, Aris Munandar menyatakan, pemda telah memaksimalkan bantuan untuk korban banjir. Sejak tadi malam, tim dari BPBD, TNI, dan Polri, telah bekerja. “Kami imbau, khusus warga Malunda untuk tetap waspada. Mulai hari ini sampai malam, tetap siaga dan pantau pemberitahuan laporan cuaca dari BMKG Majene,” ungkapnya.
Untuk diketahui, terdapat sekira 6 desa dan kelurahan di Malunda yang terdampak banjir. Menurut laporan terakhir BPBD Majene, telah teridentifikasi 6 rumah hanyut serta 513 KK rumah tergenang air pada sore hingga malam pada Kamis 26 Mei kemarin.