FAJAR, MAKASSAR-Salah satu pengabdian masyarakat yang dilakukan FK UMI yaitu menguatkan pemahaman atas perkembangan dunia kesehatan di dunia. Respons akan dilanjutkan lewat International Scientific Meeting, 4 Juni mendatang.
Hal itu bagian dari peringatan ulang tahun FK UMI ke-3 dan UMI ke-68. Sebelumnya, beberapa seminar telah dilaksanakan sifatnya nasional. Dalam seminar nasional tersebut ada dua wacana yang dibahas, yaitu terkait kebijakan di era pandemi ke endemi Covid-19. Kedua terkait Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) bagi peserta JKN.
“Pada seminar nasional ini diikuti 962 peserta secara daring. Sehingga pada pertemuan selanjutnya ditarget lebih banyak lagi,” ujar Plt Dekan FK UMI, Dr Nasaruddin.
Hal ini lantaran yang terlibat merupakan pamateri dan orang-orang terbaik pada bidangnya. Ada Ketua IDI Sulselbar Hadarati Razak. Lalu sambutan hangat dari Rektor UMI, Prof Basri Modding.
Terkait masalah kebijakan era pandemi ke endemi pembahasan dipimpin langsung. Dokter Ahli Paru dan Plt Wakil Dekan III FK UMI, Edward Pandu Wiriansya. Sementara pemateri Guru besar Epidemiologi Prof Ridwan Amiruddin. Kemudian topik virologi Prof Nasrum Massi dan Ahli Imunologi, Ketua AHC FK UMI, Prof Syarifuddin Wahid dan ahli Vaksin Martira Maddeppungeng.
Kemudian pada sesi kedua, pembahasan terkait KRIS jalannya seminar dipimpin oleh Zulfitriani Murfaat. Sementara yang membawakan membahas merupkan kepala biro organisasi dan SDM Kemenkes RI dengan topik monoloyalitas dokter. emudian direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan Andi Afdal Abdullah. (sal/*)
