English English Indonesian Indonesian
oleh

Dampak Perang

Perang Rusia-Ukraina sepertinya masih jauh dari selesai. Meski pernah ada satu ‘kurun waktu’ kedua pihak mengirim pesan untuk menuju ke arah perdamaian, tetapi nampaknya — sebagaimana banyak pernyataan pakar dunia — perang Rusia-Ukraina bukan hanya persoalan mereka berdua. Ada kepentingan dan ‘wibawa’ Amerika Serikat, sebagian negara Eropa dan NATO.

Rusia sendiri memiliki ‘keinginan’ baru menguasai Kiev – Ibukota Ukraina dan menguasai sebagian Ukraina dan membentuk pemerintahan boneka yang berkiblat ke Rusia.  Padahal tuntutan awal, Rusia hanya ingin Ukraina tidak menjadi anggota NATO dan tidak berpihak kepada Amerika dan sekutunya. Ukraina sendiri — sudah mengirim sinyal lewat negara ketiga — termasuk Turki — bahwa mereka sudah tidak akan bergabung ke NATO jika Rusia menghentikan serangannya dan menarik diri dari wilayah Ukraina. Namun, dalam posisi Rusia sekarang apakah itu mungkin terjadi?

Sebagian pengamat kemungkinan mengakhiri perang juga menjadi pilihan Rusia karena negara pemilik senjata nuklir terbesar ini, menyadari betapa melelahkannya perang yang sedang berlangsung ini. Mereka merasakan juga, bahwa Ukraina bukan dimiliki oleh bangsa yang mudah menyerah. Perlawanan tentara Ukraina dan relawan militernya cukup merepotkan Rusia. Kebebasan Ukraina yang dicapai sejak tahun 1971 — apakah dengan mudah diserahkan kembali ke Rusia? Sesuatu yang tidak mudah juga terjadi. Apalagi NATO dan Amerika sesungguhnya sudah memberikan dukungan konkret kepada Ukraina. Maka kesimpulan umumnya: perang masih akan lama berlangsung.

News Feed