BULUKUMBA, FAJAR-Tangis Nirwana pecah saat jenazah ibu dan kakaknya diturunkan ke liang lahat. Ibunya Muliati, 52 tahun dan kakaknya Anti, 30 dimakamkam di satu lubang yang sama.
Ayahnya Sainuddin, 52 tahun di makamkan di lubang berbeda. Persis di samping pusara istri dan anaknya. Tragedi yang menimpa keluarga itu, Selasa, 17 Mei di Dusun Balangriri, Desa Bontominasa, Kecamatan Bulukumpa, Bulukumba.
Ibu dan anak itu tewas di tangan sang ayah, lalu sang ayah kemudian juga mengakhiri hidupnya. Ketiganyadimakamkan 100 meter dari kediaman mereka. Sebuah kebun yang merupakan milik kerabatnya, Saharuddin.
Kini tidak ada lagi tawa dari rumah tersebut, tersisa Nirwana yang tinggal seorang diri. Anak yang selamat dari amukan sang ayah yang memiliki riwayat gangguan jiwa.
Nirwana tak bisa berkomentar. Dia masih shock. Trauma akan kejadian yang menimpanya. Keluarganya meninggal secara tragis. Padahal beberapa jam sebelumnya, mereka sempat bercengkrama menghabiskan waktu dengan makan malam.
Kepala Desa Bontominasa, Lukman mengatakan, jika Sainuddin telah lama menjadi warganya. Sekitar 20 tahun, setelah pindah dari desa tetangga. Dia akui, Sainuddin punya riwayat sakit jiwa, bahkan hampir mencelakai saudaranya di desa sebelumnya ia tinggal. “Masih kecil Nirwana, dia pindah ke sini, karena Sainuddin hampir na bunuh saudaranya,” kata Lukman.
Setelah kejadian tersebut, Sainuddin sempat di rawat rumah sakit jiwa di Makassar. Kemudian, dinyatakan sembuh. Hari-hari berjalan seperti biasanya, Ia bekerja ke sawah, kebun. “Sehat, tapi memang setiap hari minum obat,” ungkapnya.