“Yang sewa tempat itu anak-anak sendiri. Di antara mereka ada yang laku itu yang dipakai membayar,” paparnya.
Ditanya motivasi mereka, Mimin menjawab rata-rata mereka merasa tidak nyaman di rumah dan tidak ada perhatian dari orang tua. “Ya, dalam pengasuhan yang salah,” ujarnya.
Anak merasa tidak nyaman di rumah karena orang tua yang jarang di rumah, bertengkar dan sebagainya. Juga ada yang tidak diasuh oleh kedua orangtuanya.
“Lagi-lagi memang soal ketahanan keluarga,” pungkasnya.
Nantinya, pihaknya membangun kerja sama dengan balai rehabilitasi sosial agar bisa didampingi untuk peningkatan skil.
Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) UPTD PPA Makassar Makmur mengatakan
Polrestabes sudah menyerahkan lima korban ke UPTD PPA Makassar untuk ditindaklanjuti.
Dirinya mengaku tengah mendalami dan mengasesmen lanjutan terhadap mereka semua untuk diketahui sejauh mana motifnya.
Selain itu, dilanjutkan dengan konseling juga koordinasi dengan orang tua untuk pembinaan dan pemantauan anak. Untuk dua muncikari (lelaki dewasa) sudah ditahan.
“Kami sepakat melanjutkan kasus ini untuk P21 agar kasus-kasus lain seperti ini pun terungkap,” kata Makmur.
Tinjauan Psikolog
Pakar Perkembangan Anak UNM, Novita Maulidya Jalal mengatakan usia SMP merupakan usia remaja. Salah satu karakternya ialah masuk dalam perubahan dari masa kanak-kanak terutama dalam hal seksualitas.
Periode pubertas ini berdampak pada aspek citra tubuh dan mulai tertarik dengan lawan jenis dan itu merupakan hal wajar. Menjadi tidak menjadi wajar jika melanggar nilai-nilai moral, agama. Lalu, tidak diarahkan ke positif.