English English Indonesian Indonesian
oleh

Booking Hotel Ramai-ramai, Jajakan Tubuh di Medsos, Lima Anak Usia SMP Ketagihan Prostitusi

“Biasanya mereka motivasinya karena melihat atau mencontoh (mengimitasi).
Selain itu karena perkembangan kognitif masih lamban sehingga cenderung akan mengikut pada perasannya (emosional),” kata Novita.

Olehnya perlu adanya edukasi terhadap reproduksi, menjaga diri. Ketika kurang diedukasi di lingkungannya maka tidak tertanam dalam dirinya (internalisasi).

Penyebabnya lainnya juga kurangnya perhatian di lingkungan. Makanya, ketika mendapatkan perhatian yang baru di luar, sang anak rela berkorban.

“Olehnya penting pengawasan orang tua, edukasi sejak dini, dan berada di lingkungan yang baik bersama teman-temannya,” sarannya. (bus/zuk)

SELENGKAPNYA BACA KORAN FAJAR EDISI SELASA, 17 MEI 2022 DAN RABU, 18 MEI 2022

News Feed