MAKASSAR, FAJAR-Bupati Takalar, Syamsari Kitta mengaku, tidak akan maju lagi di Pilkada Takalar. Pernyataan itu dinilai pengamat hanya sekadar bahasa politis. Syamsari mengatakan, tidak akan maju lagi karena akan maju di DPR RI.
“Saya akan konsen di DPR RI. Saya rasa kalau Takalar punya kursi dominan di sana tidak perlu saya,
sudah banyak kader-kader Gelora yang siap menggantikan saya sebagai bupati. Jadi kita akan dorong kader sendiri,” ujarnya, saat acara Konsolidasi dan Halalbihalal DPW Gelora Sulsel, di Hotel Claro, Jumat, 6 Mei lalu.
Pengamat Politik Sulsel, Suwadi Idris Amir menilai, pernyataan Syamsari itu hal yang wajar karena pileg yang lebih dahulu. Pertanyaannya kata dia, apakah Partai Gelora bisa lolos parlemen threshold (PT) empat persen. “Kalau tidak lolos. Apakah dia sebagai bupati atau incumbent saat ini, bakal tidak maju nggak?,” katanya.
Artinya kata dia, apa yang disampaikan Syamsari itu hanya bahasa politik. Setelah tidak lolos, maka dia maju bupati lagi dengan dalil didorong masyarakat. Apalagi targetnya adalah bagaimana partainya mendapat suara mayoritas di Takalar.
“Nah untuk memompa semangat masyarakat Takalar itu maka dia mengangkat isu bahwa dia akan maju DPR RI. Karena pemilihan bupati belakangan,” ujar pria yang juga Direktur Utama PT Indeks Politica Indonesia (IPI) itu.
Dia pun mengaku, tidak percaya kalau Syamsari tidak maju lagi di Pilkada Takalar. “Kalau tidak lolos DPR RI,” sambung Suwadi.
Lolos PT 4 persen, tidak semudah itu. Persaingan 2024 sangat keras. Ada partai yang mendominasi nanti perolehan suara, seperti PDIP dan Gerindra.