Hafiz 10 juz ini juga sengaja memendekkan bacaan ayat-ayatnya, sebab sebagian besar jemaah lebih suka demikian. Untuk menghabiskan 10 juz bacaan selama Ramadan cukup sulit, sebab akan memakan cukup banyak waktu.
“Jadi susah juga, karena panjang sekali (kalau dihabiskan), jadi kita baca pendek-pendek saja,” tandas dia.
Dia mengaku belum mengetahui pasti honor yang ia terima, namun dari keterangan sebelumnya, imam-imam yang pernah memimpin di masjid itu digaji di kisaran Rp5 juta per bulan.
Sementara itu salah seorang imam, Rahmat, juga mengaku selama memimpin salat Tarawih sejak 2017, ia tak pernah bermalam di masjid. Meskipun oleh salah seorang pengurus dirinya pernah ditawari.
Alasannya karena masih dalam lingkup Makassar, kota ia berdomisili. Tahun ini dirinya tak lagi menjadi imam kontrak. Namun tetap aktif mengisi posisi imam di masjid-masjid. Ia mengatakan dirinya dikontrak terakhir pada 2020, tepatnya di Masjid Darul Aman, Barukang.
Selama menjadi imam, hal yang paling menantang sekaligus berkesan adalah saat bacaan yang ia lantunkan salah atau ia lupa.
“Biasanya imam Ramadan, kadang lupa sambungan ayatnya. Kalau awal, kan, kita biasa grogi, tapi kalau sudah biasa sudah nyaman,” kata dia.
Sementara itu nilai kontraknya beragam, biasanya tergantung dari kemampuan masjid itu. Terkadang mencapai Rp500 ribu sampai Rp600 ribu per hari atau di kisaran Rp15 juta hingga Rp18 juta per bulan.
“Sekitaran itu, kita dikontrak memang sebulan, biasanya juga kadang kita isi salat lima waktu, baik Subuh maupun Magrib,” kata dia.
