Pikiran cerdas yang disampaikan Sosiolog muda FISIP Unhas, Dr. Sawedi Muhammad edisi Fajar, 16 April 2022, menanggapi rencana Wali Kota Makassar “akan” menggelar kompetisi balapan resmi bagi pembalap liar selama bulan Ramadan ?.
Terlepas ide atau gagasan wali kota untuk memediasi balapan liar yang terjadi di jalan raya Pettarani sebagai lemparan ide menyelesaikan “penyakit kota” yang diprediksi akan meresahkan masyarakat dan menimbulkan korban jiwa.
Timbul pertanyaan? Apakah gagasan itu dapat menjadi jalan keluar terbaik dan komprehensif masalah balapan liar yang terjadi selama ini.
Bukankah, pak wali kota sudah masuk diperiode kedua, tapi gagasan instan dan tak terukur muncul seketika dan hanya akan seperti program lainnya mulai dari : Lorongna Makassar, Sampah Tukar Beras, Lorong Wisata hanya gagasan yang ada di kepala wali kota.
Contoh teranyar, janji Wali Kota Makassar ketika Forum Dosen melakukan diskusi di awal Februari 2022, menyoroti pembangunan pelayanan publik di antara Taman Macam dan kantor Telkom.
Wali kota telah berjanji akan memperlihatkan gambar pelayanan publik di depan peserta Fordos dan akan memanggil untuk menganalisa dan memberikan masukan pada rapat kerja pemkot yang dilaksanakan pada, tanggal 26,27, dan 28 Februari 2022.
Ternyata janji itu hanya sebuah teks yang kosong, ternyata Pak Wali Kota DIA berjanji DIA mengingkari, karena sampai saat ini anggota Forum Dosen beranggota para cendekiawan dan intelektual seluruh perguruan tinggi yang ada di Makassar ternyata “dibohongi”.