English English Indonesian Indonesian
oleh

Makassar Bukanlah Negeri yang Tandus dan Liar

OLEH: Mardi Adi Armin, Dosen FIB Unhas

Nicolas Gervaise, orang Eropa yang menulis buku soal Kerajaan Makassar. Buku  ini bertahun 1680. Buku ini diterjemahkan oleh Dr. Mardi Adi Armin, M.Hum. Muatan buku ini akan dijelaskan di sini.

Kerajaan Makassar seperti orang yang yakini sejak lama, bukanlah sebuah negeri yang tandus dan liar, melainkan sebuah negeri yang indah dan kaya dan saya berani mengatakan bahwa sesungguhnya sedikit sekali wilayah atau alam yang dapat dibagi-bagi sesuka hati. Ketika Makassar tidak dapat diharapkan lagi, kecuali tersisa satu dari beberapa tujuan yang memberi semangat kembali bagi Saint Francois Xafier yang tuan cintai, Ayahku yang Sangat Terhormat, dan saya yakin bahwa tuan sendiri selalu dalam kebahagiaan untuk mengamati gambaran dan memahami sejarahnya

Saya terkesan oleh perlakuan yang tuan ingin kehendaki terhadap dua pangeran muda Makassar di mana Raja memiliki kebaikan hati untuk mendidiknya di dalam  Lembaga Pendidikan tuan, yaitu College de Paris, hingga masih ada harapan bagi perpindahan agama terhadap dua turunan penguasa Kerajaan Makassar tersebut. Sebab, pada dasarnya, siapa yang mengetahui rancangan Tuhan buat mereka? Yang memungkinkannya melakukan perjalanan sangat panjang menuju Perancis? Atau mungkin pula setelah pembaptisan,  suatu hari nanti mereka kembali ke negeri asalnya dengan membawa agama baru yang dianuatnya, atas nama Auguste yang diberkati. 

Buku pertama, berisi: situasi negeri, buah-buahan, tumbuhan, bianatang, sungai dan kota-kota penting. Kerajaan Makassar yang penduduknya disebut orang-orang Makassar terletak pada bagian selatan dari jazirah Pulau Sulawesi yang terbentang dari Utara ke Selatan kira-kira 620 km dan lebarnya 420 km, ukuran yang biasa diberikan pada pulau ini.

News Feed