Walau Kerajaan Makassar adalah salah satu dari beberapa kerajaan kuat di Hindia, namun usianya tidak lebih dari 80 tahun, terbentang mulai empat sampai enam derajat garis lintang selatan; mengingat kerajaan Mandar dan Bugis yang membatasinya di sisi utara adalah Kerajaan yang berdiri sendiri dan tidak tunduk pada kekuasaan Kerajaan Makassar, kecuali oleh pewaris Raja yang memerintah belakangan.
Raja yang memerintah sekarang begitu berwibawa dan memiliki kemampuan di atas rata-rata yang terlihat sejak masa mudanya, seolah menjadi tanda bagi kejayaaan kerajaan di masa depan. Ia memaklumatkan penaklukan kerajaan-kerajaan tetangga. Kesuksesan pada penaklukan pertama memberinya semangat untuk menuntaskan penaklukan berikutnya secepat mungkin dengan tidak perlu mempertaruhkan nyawa begitu banyak, sebab ancaman yang dia sebarkan ke seluruh negeri, pada galibnya, akan menyeretnya pada serangkaian peperangan yang pada akhirnya ia akan menangkan pula.
Wilayah-wilayah yang diperkirakan paling kuat, pada kenyataannya sangat lemah untuk bertahan, sehingga mereka segera memberikan upeti sebagai tanda kekalahan. Tetapi kematian Sang Raja secara mengenaskan dan tak terduga menghentikan seluruh rangkaian kemenangan tersebut, justru pada saat dia akan menjadi penguasa dari seluruh wilayah kerajaan yang lebih luas.
Buku kedua, berisi tentang moral dan kebiasaan penduduk, pemerintahan, pekerjaan, kesenangan, kebiasaan dan perkawinan.
Tidak ada masyarakat di Hindia, bahkan saya tidak banyak mengetahui di Eropa suatu masyarakat yang tampil dengan begitu peduli terhadap keberhasilan dalam bidang seni, ilmu pengetahuan, dan persenjataan seperti mereka Mereka memahami dengan mudah hal yang paling sulit dan memikirkan secara tepat apa yang disampaikan kepada mereka. Dan mereka hampir tidak pernah melupakan apa yang mereka pelajari. Sayangnya, mereka tidak memiliki guru yang baik untuk mengembangkan secara maksimal semua bakat alam yang luar biasa ini.
