FAJAR, MAKASSAR – Rumah Sakit Pendidikan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Hasanuddin atau yang akrab disebut RS-UH, menerima alat Whole Genome Sequensing (WGS) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Untuk itu, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) meninjau kesiapannya pada Rabu, 6 April, di Ruang Pertemuan Lantai 6 RS-UH.
WGS adalah metode yang digunakan untuk mengurutkan genom yang berada di organisme, seperti bakteri, virus, dan manusia. WGS banyak dimanfaatkan sebagai penelitian di bidang genetik dan biologi molekuler, termasuk bidang medis untuk memahami berbagai penyakit.
Aplikasi WGS juga berperan penting untuk mengetahui mutasi genetik pada Covid-19. Penerapan WGS membantu para peneliti mendapatkan informasi genetik mengenai asal penyakit dan penyebaran varian Covid-19 di masyarakat.
Direktur Utama RS-UH Dr dr St Maisuri Tadjuddin Chalid SpOG (K), menjelaskan pusat laboratorium RSPTN Unhas multimanfaat. Selain sebagai pelayanan kesehatan, juga digunakan dalam pengembangan riset.
Sumber daya yang dimiliki RS-UH yang berdiri sejak 2012 itu juga kompeten dan berkualitas. Sehingga, diharapkan dengan hadirnya WGS akan semakin memperkuat pelayanan dan pengembangan riset di rumah sakit tersebut.
“Kami banyak menerima hibah dan terlibat dalam penelitian internasional. Saat awal pandemi Covid-19, laboratorium BSL-3 mendapatkan kepercayaan untuk melakukan pemeriksaan sampel Covid-19. Ini menunjukkan komitmen dan keterlibatan RS-UH dalam memberikan pelayanan kesehatan maupun riset secara optimal,” jelas dr. Maisuri.