FAJAR, SENGKANG- Seruan penolakan kedatangan Dr. Firanda Andirja Abidin di Kabupaten Wajo kian ramai, terutama di medsos. Pondok Pesantren (Ponpes) As’adiyah Sengkang salah satu yang terang-terangan menggelorakan penolakan.
Hal itu diutarakan langsung oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Ponpes As’adiyah, Anregurutta Dr. KH. Muhyiddin Tahir, M.Th.I. Menurutnya, rencana kedatangan Dr Firanda dalam acara tabligh akbar di Masjid Agung Ummul Quro Sengkang, Senin, 28 Maret mendatang penolakan keras.
“Yang bersangkutan ini kan sering menimbulkan kontroversi. Sering mengeluarkan pernyataan dan sikap yang bisa menyebabkan keresahan dikalangan umat Islam,” ujarnya.
Sejatinya, rencana kedatangan Dr. Farinda dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Wajo (HJW) ke-623 pada 29 Maret mendatang. Bupati Wajo Amran Mahmud mengagendakan Dr. Firanda membawakan materi ceramah.
“Untuk menjaga dan memelihara kehidupan beragama di Wajo tetap kondusif. Maka kita harapkan bupati membatalkan kedatangan Dr. Farinda,” tegasnya.
Pihaknya juga akan menggelar aksi di depan Ponpes As’adiyah Sengkang, hari ini Jumat 25 Maret bersama seluruh santri dan santriwati, kemudian menuju ke Kantor Bupati Wajo.
Sebelumnya, mantan Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Magasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Wajo, Sumardi Arifin menyatakan sikap,menolak Dr Firanda di Wajo. “Firanda ini juga salah satu penceramah yang sudah masuk daftar hitam oleh Kementerian Agama dan MUI. Di cap sebagai penceramah yang radikal,” nilai pria disapa Suma ini.