MAKASSAR, FAJAR-Pelaku usaha beradaptasi dengan teknologi. Tren digital promosi pun mengalami kenaikan signifikan.
Data dari eMarketer Us, mencatat 80 persen pelaku bisnis sudah menggunakan promosi digital pada tahun 2020. Kemudian setiap tahunnya meningkat di atas 7 persen.
Hingga 2022 menjadi 94 persen bisnis rata-rata memakai digital promosi. Dibanding lima tahun lalu masih diangka 40 persen.
Hal tersebut terungkap saat seminar Karya Ilmiah yang dilaksanakan oleh Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Pascasarjana Unifa, Senin, 21 Maret. Digelar secara Blanded melalui zoom dan dipusatkan di Cafe, Jl Syarif Al-Qadri. Senin, 21 Maret.
Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Pascasarjana Unifa, Indah Febriany menjelaskan, peran digital promosi mestinya selalu mengembangkan strategi pemasarannya agar dapat menjaring konsumen.
Keberhasilan menjaring konsumen itulah, nantinya yang juga akan memajukan sebuah bisnis. Tren digital promosi di tahun 2022 ini banyak macamnya.
“Sebut saja bagaimana cara seseorang beralih dari konvensional ke digital. Misalnya jika dulu promosi melalui pamflet. Saat ini bisa meminta bantuan selebgram atau influencer yang memiliki banyak pengikut di media sosial,” ucapnya.
Kendati begitu kata Indah, produk atau jualan bisa dikenal. Bahkan juga laris untuk dipasarkan bahkan bisa viral.
Mahasiswa Pascasarajana Unifa, Vicha Tomuka juga melihat, mempromosikan suatu produk, juga harus melihat karakteristik konsumen. Harus mengetahui apa mau konsumen dan apa keinginan pasar. Selain itu juga, terpenting adalah inovasi.