English English Indonesian Indonesian
oleh

Benahi Kualitas Pelayanan Kesehatan Pelosok, PPNI Sulsel Dorong Satu Desa Satu Perawat

MAKASSAR, FAJAR — Tahun ini, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menginjak usia ke-48 tahun. Bertepatan Hari Peringatan Perawat Nasional pada 17 Maret. PPNI sendiri dikenal sebagai organisasi profesi perawat yang memiliki peran penting dalam pembangunan kesehatan bangsa. Salah satunya, garda terdepan penanganan pandemi Covid-19. PPNI Sulsel pun mendorong agar satu desa satu perawat. Hal ini agar membangun kualitas layanan kesehatan.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sulsel, Abdul Rakhmat menyebut persatuan perawat ini berdiri pada 1974. Menurutnya, perjalanan hingga sampai pada usia 48 tahun bukan lagi usia muda. Melainkan usia matang dan produktif untuk PPNI. Peran dan kontribusi perawat tak lagi diragukan.

“Sebagai salah satu garda terdepan penanganan Covid-19, PPNI akan terus berkontribusi dengan semangat mengawal wabah ini. Itu masih komitmen penting kita. Keselamatan masyarakat sudah tugas utama perawat,” ujarnya usia perayaan HUT PPNI di Gedung Graha PPNI Sulsel, Jalan Adiyaksa 1.

Di masa kepemimpinannya, Rakhmat sapaanya menyebut bukan hanya penanangan pandemi. Namun, program nasional sementara pihaknya kawal. Program itu merupakan wujud pemerataan pembangunan kesehatan dengan penempatan ‘Satu Desa Satu Perawat’.

Beberapa uji coba yang lakukan sangat memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di pelosok daerah. “Peran perawat bukan penanganan kesehatan saja. Bisa juga menjadi edukator dan kolaborator. Alhamdulillah, banyak di antara mereka bukan hanya eksis pada layanan kesehatan namun merambah ke tatanan pemerintahan,” sebutnya.

News Feed