MAKASSAR, FAJAR—Rapat dosen Unifa, Rabu, 15 Maret 2022 di Ballroom Unifa, membahas tentang implementasi kurikulum baru. Implementasi kurikulum baru ini sempat tertunda satu tahun karena pandemi. Harusnya dimulai 2020.
Sebelumnya, diberlakukan kurikulum “darurat” (adaptasi). Menurut Rektor Unifa, Dr. Muliyadi, Hamid, S.E., M.Si, implementasi kurikulum baru ternyata tidak mudah karena terkait dengan sistem baru aplikasi yang butuh sosialisasi penggunaannya. Misalnya dari Esistemik ke Siska.
Soal registrasi mahasiswa, misalnya, dua hari sebelum berakhir, baru berkisar 50 persen yang registrasi. Oleh karena itu, rektor membuat beberapa kabijakan.
“Mulai semester ini (semester genap, 2021-2022), kita selenggatakan kuliah full luring/tatap muka. Kecuali kelas-kelas khusus yang diakibatkan oleh kondisi khusus, baik oleh dosen, maupun mahasiswa,” kata Rektor.
Lebih lanjut Rektor menjelaskan, bahwa yang menentukan kelas khusus adalah para dekan. Untuk kelas khusus, bisa daring full dan bisa juga daring-luring.
“Kami mohon dibantu, kalau ada keluarga, teman, tetangga, agar dapat menginformasikan tentang program-program Unifa. Tahun 2022 ini adalah momentum mengoptimalkan rekrutmen penerimaan mahasiswa baru melalui program rekruitmen yang baru, seperti program rekognisi Unifa dari alumni SMK,” kata Rektor sambil menambahkan, bahwa pihaknya juga sedang memprogramkan rekognisi pembelajaran lampau (RPL) yang akan diluncurkan pada Juni 2022.
“RPL adalah memberikan pengakuan kepada mereka yang memiliki pengalaman kerja dalam jangka waktu tertentu dan memiliki pendidikan formal/nonformal yang linear dengan prodi di Unifa. Ini merupakan program inovasi di Indonesia Timur,” kata Rektor. (rls)