FAJAR, MAKASSAR – Progres pengadaan lahan Kereta Api (KA) di Kota Makassar masih terus berjalan. Saat ini proses pembebasan lahan di dua kecamatan.
Terbaru, pemerintah kembali mengadakan pertemuan antara pihak Provinsi Sulsel, Pemerintah Kota Makassar dan Balai Kereta Api, kembali dilakukan pada Rabu, 9 Maret.
Pemerintah Kota diketahui meminta agar konstruksi pembangunan nantinya dibuat elevated alias konstruksi layang.
“Kami juga mengklarifikasi, kami minta elevated di situ. Dulu elevated sekarang di landed (di atas tanah),” kata Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, Senin, 14 Maret.
Alasan permintaan tersebut kata dia, jika dibangun di atas tanah maka sejumlah wilayah akan putus hal ini dianggap tak aman. “Banyak crossed, jadi tidak aman nantinya,” lanjut Danny.
Selanjutnya dia juga meminta Agar pembangunan stasiun kereta api sebagai stasiun akhir, nantinya dilakukan di Kelurahan Untia, tepatnya berdekatan dengan Kawasan Olahraga (KOR) sebagai wilayah pengembangan.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Sulsel, Iqbal Suhaeb mengatakan, permintaan Walikota Makassar tersebut berpotensi membuat rancangan konstruksi pembangunan rel kereta api di keempat kelurahan di Kota Makassar akan direvisi.
Dia mengatakan masih akan menunggu hasil negosiasi tersebut bersama dengan Balai dan Pusat. “Misalnya tentang penempatan stasiun, termasuk juga elevated yang layang di atas,” kata dia.
Sementara terkait pembebasan lahan kata dia masih dievaluasi. Ada kemungkinan anggaran pembebasan lahan juga menurun, pasalnya beberapa lahan berstatus Fasum Fasos milik Pemkot yang berada di Perumahan.
