FAJAR, MAKASSAR — Beberapa anak merasa mengisap jempol memberikan rasa nyaman. Dampak buruknya, lambat laun struktur gigi anak berubah.
Kebiasaan ini sangat tidak dianjurkan saat periode usia gigi sulung sudah tumbuh lengkap. Itu terjadi ketika usia menuju dua tahun. Spesialis Kedokteran Gigi Anak Ladokgi TNI AL Yos Sudarso, Mayor Laut (K/W) Dr drg Lusy Damayanti, Sp KGA menjelaskan, lengkung rahang anak bisa berubah jika anak dibiarkan lama mengisap jempolnya.
Dokter Lusy menyebut, kondisi itu terjadi karena dalam aktivitas mengisap jempol melibatkan kekuatan otot rongga mulut yakni bibir dan pipi. Padahal, usia anak sedang terjadi pertumbuhan gigi pada posisi benar.
“Akibatnya, gigi tidak berada pada bentuk lengkung rahang yang normal,” ucap dokter yang juga bertugas di RS Siloam Makassar ini, kemarin.
Dokter di Centro Dental Specialist itu menambahkan, kemungkinan besar susunan gigi anak menjadi tidak rata. Bahkan, gigi depan cenderung lebih maju.
“Pada masa pertumbuhan gigi anak, orang tua harus memberi perhatian lebih. Kebiasaan mengisap jempol dapat dihentikan dengan beberapa cara,” imbuh Spesialis Kedokteran Gigi Anak drg Syakriani Syahrir, SpKGA.
Yakni, membalut jempol anak dengan kasa perban. Bisa juga menggunakan sarung tangan, agar anak tidak bisa mengisap jempolnya. (sal)