English English Indonesian Indonesian
oleh

Keliling Cari BBM, Sopir Mengeluh Lama Antre di SPBU

MAKASSAR, FAJAR -Suplai solar ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) hanya dua kali sepekan. Kuota solar subsidi untuk Sulsel hanya 540.980 KiloLiter (KL).

Hal ini membuat antrean selalu terjadi di SPBU. Jika kuota hariannya sudah cukup, pihak SPBU menutup penjualan. Sistem baru ini membuat sopir mengeluh. Seperti di SPBU di Jalan Sultan Alauddin Makassar. Jika sudah terlambat datang, sulit mendapatkan solar.

Heri, salah seorang sopir mengaku tak kunjung mendapatkan solar sejak berangkat dari Kabupaten Sidrap pada Selasa, 8 Maret. “Ada mi tujuh saya datangi Pertamina (SPBU), dan nda ada,” katanya.

Rata-rata stasiun pengisian bahan bakar yang ia sambangi dalam kondisi stok kosong. “Tadi malam ada antrean, tapi panjang sekali jadi tidak bisa menunggu,” ujar dia.

Hal sama juga dirasakan sopir truk pengangkut galon, Alexandro Juan. Dia mengaku sudah keliling cari solar namun seluruh SPBU yang ia sambangi dalam kondisi kosong. “Dari ma tadi Pettarani, Pengayoman, Hertasning dan Toddoppuli itu nda ada. Ini baru dapat di sini,” ujarnya.

Ia mengaku kondisi ini sudah terjadi sejak Senin, 7 Maret. Dia mengaku tak mendapatkan informasi apapun soal adanya kelangkaan.

Sementara salah seorang petugas SPBU di Jalan Sultan Alauddin, Alvianto mengatakan stok yang masuk baru tiba pada jam 11 siang. “Barupi tadi, jam 11, ini juga baru masuk (truk-truk) mengantre dan sudah banyak,” katanya.

Kepala Bidang Pengendalian dan Evaluasi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel, Jamaluddin, menuturkan pihaknya belum mendapatkan laporan terkait kelangkaan solar tersebut. “Saya belum mendapatkan laporan terkait kelangkaan solar di SPBU, nanti kami konfirmasi ke pertamina dulu sebagai penyuplai,” ucapnya.

News Feed