English English Indonesian Indonesian
oleh

Empat Tahun Hidup Tanpa Lubang Anus

FAJAR,MAKASSAR–Mansyur tidak bisa menyembunyikan rasa harunya. Sesekali dia menyeka air mata, sembari tetap membelai pipi putri sulungnya, Salma yang terbaring lemas dengan dot kosong yang melekat di mulutnya, menanti jadwal operasi yang akan membuat putrinya dapat hidup seperti anak lainnya.

Sejak lahir, Salma memiliki kondisi tubuh yang berbeda, dirinya terlahir tanpa lubang anus (Atresia ani), untuk dapat beraktivitas seperti anak lainnya, anak kecil dengan rambut keriting itu mesti dioperasi untuk pembuatan lubang anus, tentu saja itu membuat Mansyur dan Nurjannah berlapang dada, profesi keduanya yang sebagai buruh harian tidak mampu membiayai operasi untuk buah hatinya.

Selama empat tahun, Salma mesti hidup dengan bantuan lubang di perut kirinya, pengganti lubang anus sementara yang tidak dimilikinya, bagi anak sekecil itu, ketidaknyamanan yang dirasakan hanya bisa diekspresikannya dengan tangisan kala sang ayah atau ibu membersihkan hajat yang dikeluarkannya. “Selama ini, saya membersihkan lubang itu bergantian dengan ibunya, lalu ditutup kembali perbannya,” papar Mansyur.

Namun, penderitaan Salma segera berakhir, uluran tangan Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad yang membantu putri dari pasutri yang berasal dari Maros itu dapat tumbuh dan beraktivitas seperti anak sebayanya.

Orang nomor satu di kodam Hasanuddin itu menuturkan jika yang dilakukannya, merupakan kewajiban sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia. “Bantuan ini dapat meringankan beban keluarga pak Mansur, di mana keduanya, tidak memiliki pekerjaan tetap,” ucapnya, setelah melihat keadaan salma di bangsal anak rumah sakit Plamonia, ruang VIP I, Rabu 9 Maret.

News Feed