“Tembak saja, tembak saja, anggota tidak begini caranya,” kata Basunu yang diulang Nursia.
Melihat tindakan Basunu yang mendekatinya, Didy melarikan diri dengan melepas sandal yang ia gunakan. Basunu pun mengejarnya.
“Tangan kanan pegang kunci roda, tangan kirinya pegang obeng, tidak ada badik dia (Basunu) bawa,” kata Nursia.
Dari kejauhan, Nursia melihat keduanya tak bergerak dan ia memutuskan untuk mendekat. Langkah demi langkah dengan perasaan yang khawatir, Nursia berteriak histeris melihat suaminya yang tercinta terkapar.
“Suamiku duduk pelan-pelan, kemudian baring. Sempat-ji bilang lailaha illallah,” kata Nursia sedih sambil memeragakan suaminya yang terkapar.
Nursia membantah bahwa suaminya memiliki dan memegang badik seperti berita yang beredar.
“Ini pisau tidak tahu dari mana, bukan punyanya suamiku. Pakai celana pendek-ji, baru tidak pakai baju dan pegang kunci roda sama obeng, tidak ada lain dia pegang,” lanjut Nursia.
Ibu dari enam anak ini bahkan bersumpah bahwa suaminya tidak memegang badik.
“Enam anakku tidak dapat selamat dunia akhirat kalau suamiku pegang pisau. Suamiku itu juga cacat tangannya tidak berfungsi tiga jarinya. Kalau mau sumpah apa pun yang dikasi-ka kuikuti semua, mau itu sumpah pocong, sumpah Al-Qur’an,” tegasnya.
Ia juga membantah berita yang beredar bahwa suaminya mengatakan pernah membunuh anggota Yonkav kepada Didy.
“Tidak pernah bilang begitu, orangnya tidak suka bicara kasar,” tambah Nursia.
Rosnia, saudara perempuan Basunu membantah bahwa saudara laki-lakinya pernah terlibat kasus pembunuhan.