Oleh: dr. Airah Amir
(Dokter dan Pemerhati Kesehatan Masyarakat)
Kasus Covid-19 varian Omicron semakin meningkat penularannya. Sejalan dengan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas 100 persen, pemerintah diharapkan kembali evaluasi kebijakan PTM tersebut. (https://fajar.co.id/)
Bagi orangtua yang memiliki anak usia sekolah, kebijakan PTM menjadi angin segar di tengah kegusaran, lantaran Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi tidak optimal sebagaimana belajar secara langsung.
PJJ disinyalir menyebabkan learning loss generation akibat pandemi berkepanjangan. Begitupun bagi kalangan pendidik, PJJ menyebabkan target pendidikan yang tidak terpenuhi. Di satu sisi PTM tetap dibayangi kemungkinan munculnya klaster baru penularan virus Covid-19.
PTM secara penuh diberlakukan hanya di wilayah yang capaian vaksinasi dosis dua bagi pendidik dan tenaga pendidik mencapai 80 persen dan bagi lansia mencapai 50 persen. Di Jakarta dan daerah lain dengan status PPKM level 1 dan 2, PTM telah dimulai sejak Senin, 3 Januari 2022.
Minim Persiapan
Di Makassar sendiri, pemerintah kota menyelenggarakan PTM sejak 10 Januari 2022. Wali Kota Makassar, Danny Pomanto menilai PTM tetap aman digelar meski capaian vaksinasi anak yang masih rendah di tengah ancaman kondisi meningkatnya kasus Omicron. Namun wali kota menegaskan perlunya penerapan protokol kesehatan (prokes) yang sangat ketat.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Nursaidah Sirajuddin, total capaian keseluruhan vaksinasi anak usia 6-11 tahun sudah mencapai 8,44 persen dari target 132 ribu siswa se-Kota Makassar. Artinya sudah ada 21.811 anak SD di Kota Makassar ikut vaksinasi.