FAJAR, TAKALAR — Takalar akan genap berusia 62 tahun, Kamis 10 Februari mendatang. Di usia yang makin matang ini, pemkab fokus pada beberapa program utama. Salah satunya mewujudkan Takalar Integrated Industrial Park (TIIP).
Kawasan industri terintegrasi Takalar ini sudah di depan mata. Prosesnya tinggal menunggu penetapan lahan oleh Pemprov Sulsel. Jika sudah selesai, maka PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN) segera membebaskan lahan di luar area yang memang sudah disiapkan pemkab.
“Sesuai rencana, total lahan kawasan industri ini 3.600 hektare. Sudah ada lahan bekas wilayah transmigrasi yang sudah tidak perlu dibebaskan lagi,” kata Sekda Takalar, Muhammad Hasbi di ruang kerjanya, Kamis, 3 Februari.
Berdasarkan data PT KBN, pembangunan kawasan industri logam tersebut akan dilakukan bertahap. Tahap pertama membutuhkan lahan seluas 1.000 hektare. Saat ini, PemkabTakalar sudah menyediakan lahan seluas 750 hektare.
Kawasan industri tersebut diperkirakan menyerap tenaga kerja sebanyak 15 ribu orang. Selain itu, di kawasan terpadu ini bakal fokus pada industri pengolahan aluminium dan tembaga.
Kabupaten Takalar dinilai potensial menjadi kawasan industri logam dengan adanya sejumlah aspek yang dipenuhi. Antara lain wilayah strategis dengan jarak tempuh dari Pelabuhan Makassar sekitar 25 kilometer.
Selain itu, Takalar memiliki wilayah geografis dengan kawasan pantai dan waterfront yang bisa dimanfaatkan menjadi lahan pembangunan pelabuhan khusus. Takalar juga memiliki ketersediaan air yang melimpah.