FAJAR, SUNGGUMINASA- Rencana Pembangunan Mal Pelayanan Publik (MPP) tahun ini belum ada kepastian. Sebab, Pemkab Gowa tak punya anggaran, sehingga memberi ruang yang besar kepada pihak swasta untuk berinvestasi.
Jika pembangunan MPP menggandeng pihak swasta, maka di dalam gedungnya nanti tak hanya untuk pelayanan pemerintahan, tetapi juga ada space bisnis di dalamnya.
Sekadar diketahui, pembangunan MPP membutuhkan dana berkisar Rp50 miliar.
Plt Kadis PUPR Gowa, Rusdy Alimuddin mengatakan sampai sekarang Pemkab Gowa masih berusaha mencarikan dana untuk membangun MPP tersebut.
Anggaran yang dibutuhkan cukup besar, makanya butuh pihak ketiga atau stakeholder yang ingin membantu.
Terkait apa yang akan didapat oleh pihak ketiga ketika terlibat, Rusdy menuturkan mereka bisa menggunakan juga MPP tersebut sebagai lokasi berbisnis misalnya.
“Ibaratnya ada pelayanan publik untuk mengurus sim, bayar pajak, dan lain-lain. Nah bisa saja ada lantai dua atau lantai tiga yang dipakai sebagai pusat belanja dengan menyajikan bisnis UMKM dan kuliner serta edutainment. Sehingga sewanya bisa masuk pada si pemberi anggaran,” ucapnya.
Namun, lanjutnya, diserahkan lagi pada Pemkab Gowa bagaimana ke depan keuntungan pihak pemberi anggaran.
Terpisah, Wakil Bupati Gowa, Abdul Rauf Malaganni mengatakan, pembangunan MPP ini sudah ada persiapannya. Kalau untuk lahan, bekas Asrama Kodim Gowa adalah lokasi yang akan menjadi tempat pembangunan.
Menurut dia, untuk konsep sudah ada. Layaknya mal pada umumnya, konsep akan dibuat lebih modern. “Bisa beberapa lantai, nanti semua jenis pelayanan yang ada di Pemkab Gowa dan instansi vertikal lainnya, akan ditempatkan disitu,” ujarnya. (wis/lin)