English English Indonesian Indonesian
oleh

Gawat….Bunga Kredit Bisa Saja Naik, Ini Pemicunya

FAJAR, MAKASSAR — Suku bunga kredit berpotensi naik awal tahun ini. Potensi kenaikan suku bunga itu setelah Bank Indonesia (BI) menyedot likuiditas perbankan.

BI menarik Giro Wajib Minimum (GWM) hingga Rp200 triliun. GWM adalah dana yang wajib ditempatkan perbankan di bank sentral. BI sudah mengumumkan akan menaikkan GWM sebanyak tiga kali tahun ini.

Tahap pertama, GWM naik 150 basis poin menjadi 5 persen pada Maret 2022. Kemudian Juni naik 100 basis poin menjadi 6 persen. Lalu September 2022 naik 50 bps menjadi 6,5 persen.

Ini berarti likuiditas bank menipis. Jika terjadi demikian, bank berusaha menarik dana dari masyarakat melalui simpanan. Mulai dari giro, tabungan, hingga deposito.

Simpanan yang paling efektif mempertebal likuiditas adalah deposito. Bunganya tinggi. Saat ini bunga paling tinggi 4 persen. Bahkan sebelum pandemi Covid-19, di atas 5 persen.

Bunga simpanan yang tinggi akan menjadi beban perbankan. Solusinya, menaikkan bunga kredit untuk menutupi beban bunga simpanan yang membengkak. Baca ulasan lebih lengkap di Harian FAJAR edisi Rabu, 26 Januari 2022. (dir)

News Feed