English English Indonesian Indonesian
oleh

Indonesia dan Moderasi Beragama

Oleh: Muhammad Tariq

(Pegiat Literasi dan Pemerhati Sosial)

Indonesia adalah Negara dengan berjuta-juta keberagaman, seperti suku, ras, golongan, adat istiadat, bahasa, budaya, dan agama. Kehidupan keberagaman masyarakat Indonesia tentunya memiliki dampak positif dan negatif.

Dampak positif dari keberagaman dalam kehidupan masyarakat adalah betapa banyak dan kayanya potensi masyarakat Indonesia yang bisa memajukan bangsa apabila keberagaman ini menjadi satu, bersatu demi NKRI.

Dampak negatif dari keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat ialah munculnya konflik-konflik atau perpecahan antar bangsa yang disebabkan oleh keberagaman atau perbedaan. Meskipun Indonesia tergolong Negara damai, nyatanya ada saja konflik-konflik yang terjadi karena perbedaan atau keberagaman.

Hal yang terbilang sering dan sensitif ialah permasalahan agama. Ada banyak konflik keagamaan yang terjadi di Indonesia seperti konflik Poso, konflik Tanjung Balai, konflik Sampang, konflik Papua, dan konflik-konflik keagamaan lainnya. Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat dalam memahami kehidupan moderasi beragama.

Dalam kehidupan beragama ada dua kutub ekstrim, yakni ekstrim kanan dan ekstrim kiri. Ektrim kanan adalah sekelompok orang yang cenderung fokus pada teks keagamaan dan mengabaikan konteks, sedangkan ekstrim kiri sebaliknya yakni cenderung mengabaikan teks keagamaan dan fokus pada konteks.

Hemat penulis memahami pengertian moderat yang artinya seimbang, bertindak adil, tidak ekstrim dalam praktik beragama, menghindari perilaku dan pengakuan yang bersifat ekstrim. Dari sini dapat disimpulkan bahwa moderasi beragama adalah sikap, cara pandang, dan perilaku beragama yang selalu mengambil posisi di tengah-tengaah

News Feed