FAJAR, SUNGGUMINASA- Koperasi di Kabupaten Gowa masih banyak yang konvensional. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap pelayanannya
Total koperasi di Gowa, ada 554 unit. Namun, hanya 200 unit di antaranya yang memiliki pendataan dan sistem
yang kuat dan berbasis digital.
Mulai dari penagihan, pengimputan dan pencatatan pengelolaan uang terstruktur dengan baik. Selebihnya,
masih konvensional atau jadul.
Selain itu, bermasalah pada pengelolaan kas, pencatatan piutang yang amburadul serta pencatatan penagihan kadang kala tidak terimput dengan baik.
Banyak nasabah atau anggota koperasi yang mengeluh kalau seharusnya pembayarannya sudah lunas, tetapi masih ditagih. Ini karena pencatatan masih dilakukan manual atau menggunakan buku saja. Sehingga kadang terlewatkan.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Gowa, Andy Azis Pieter mengatakan untuk memperbaiki koperasi yang tertinggal, makanya diadakan kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Tujuannya, untuk menumbuhkan kerja sama antargerakan koperasi, kemajuan koperasi dan menuju masyarakat sejahtera.
“Paling penting itu, kami harus mengkaji dan mengevalusi pertanggungjawaban pengurus tiap koperasi,” ucapnya.
Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni mengatakan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan koperasi, maka diminta seluruh koperasi yang ada di Gowa untuk melakukan perubahan pelayanan dalam berbasis teknologi.
“Gerakan koperasi perlu melakukan perubahan pelayanan berbasis IT, untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan kepada anggotanya,” ucapnya.