“Tingkat literasi keuangan yang rendah menjadi tantangan serius. Pendidikan keuangan sejak dini adalah fondasi bagi ekonomi keluarga dan pembangunan bangsa,” ungkapnya.
Turut hadir Prof. Dr. Aryati, SE., M.Si., Guru Besar Ilmu Ekonomi UMI dan Prof. Ramlawati, Guru Besar Ilmu Manajemen, menekankan pentingnya kolaborasi antar-pemangku kepentingan.
“Triple Helix – yang mencakup peran akademisi, pemerintah, dan pelaku usaha – adalah pendekatan strategis dalam mendorong pembangunan ekonomi yang berbasis pengetahuan dan inovasi sebagai motor pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi dan nilai keberlanjutan.” tegasnya.
Dr. Mustika Kusuma Basir, S.Psi., M.M., CPS., CHCM., CODP., Dosen STIE Ciputra Makassar sekaligus alumni UMI, menyampaikan harapannya agar program sinergis seperti ini menjadi agenda rutin.
“Sebagai alumni UMI, saya merasa bangga dapat kembali ke almamater dalam misi yang lebih besar. Penguatan literasi keuangan dan SDM akan membawa dampak besar bagi kemandirian ekonomi masyarakat,” katanya.
Kegiatan ini menjadi salah satu langkah konkret dalam mendorong pendekatan triple helix di tingkat lokal, di mana universitas berperan sebagai katalisator pengembangan ilmu dan teknologi, pemerintah sebagai regulator, serta industri sebagai pelaksana.
Dengan penguatan SDM dan literasi keuangan sebagai fokus utama, kolaborasi ini diharapkan menjadi inspirasi dan model percontohan bagi institusi lain dalam memperkuat peran akademik dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan SDM berbasis kolaborasi lintas sektor. (*)