FAJAR, SELAYAR — Pagi baru saja membuka tirainya di Kepulauan Selayar. Laut Selat Selayar masih bergelombang malas, memantulkan cahaya keemasan yang jatuh dari matahari yang setengah tertutup awan. Di kejauhan, sebuah kapal feri merapat pelan di Pelabuhan Pamatata. Kapal ini berangkat dari Pelabuhan Bira, Bulukumba, dua jam sebelumnya, menembus udara asin dan riak ombak yang kadang memercik ke geladak.
Dari perut kapal, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Ali Yafid, turun bersama rombongan. Ada Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, juga Ketua Dharma Wanita Persatuan Kanwil. Mereka disambut Kakankemenag Kepulauan Selayar, H. Nur Aswar Badulu, dan Ketua DWP setempat. Senyum lebar mengiringi jabatan tangan.
Perjalanan darat dimulai. Jalan berliku mengantarkan rombongan ke Kota Benteng, ibu kota kabupaten yang kerap dijuluki Tanah Doang. Sepanjang perjalanan, pemandangan berganti dari kebun kelapa, pantai berpasir putih, hingga rumah-rumah panggung yang berdiri di tepian jalan.
Sambutan Adat di Halaman Kantor
Satu jam kemudian, mobil rombongan memasuki halaman Kantor Kemenag Selayar. Di sana, deretan ASN dan pejabat sudah siap berdiri. Tarian adat Padduppa menyambut, gerakannya anggun, ritmis, memadukan langkah pelan dan uluran tangan menyilakan tamu agung masuk. Bunga melingkar di leher Kakanwil, aroma wangi bunga bercampur bau tanah basah sisa hujan malam sebelumnya.
Hari itu, agenda padat menanti. Selama dua hari di Selayar, Kakanwil akan meresmikan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), meluncurkan inovasi “GRATIS” (Gratifikasi Terintegrasi), memberikan pembinaan ASN, serta mengikuti agenda di bidang haji dan umrah, pendidikan madrasah, urusan agama Islam, hingga penguatan kerukunan umat beragama.
