FAJAR, MAKASSAR- Pasar tradisional dan pusat kegiatan masyarakat menjadi satu lokasi yang selalu dipadati pengunjung setiap harinya.
Namun, tempat ramai seperti pasar memiliki potensi penyebaran penyakit yang cukup tinggi dengan cuaca panas ekstrim seperti saat ini.
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas), Prof Sukri Palutturi, mengingatkan bahwa tempat ramai seperti pasar memiliki potensi penyebaran penyakit yang cukup tinggi ketika cuaca seperti saat ini. Apalagi jika masyarakat abai terhadap etika dan kebiasaan hidup sehat.
“Salah satu yang paling sering kita temui adalah interaksi terlalu dekat antara pedagang dan pembeli. Berbicara terlalu dekat tanpa menjaga jarak, apalagi dalam suasana ramai, sebaiknya dihindari,” jelasnya.
Menurut Prof Sukri, berbelanja di tengah cuaca panas ekstrem memerlukan persiapan. Misalnya, membawa pelindung tubuh seperti payung atau jaket tipis, serta tidak terlalu lama berada di tempat terbuka yang padat pengunjung.
Ia juga menyarankan agar masyarakat mengatur waktu belanja agar tidak berbarengan dengan jam puncak. Hal ini untuk menghindari kerumunan dan memberi ruang lebih leluasa saat memilih barang kebutuhan.
“Kalau bisa datang lebih awal. Selain lebih sepi, kondisi tubuh juga masih prima. Jangan memaksakan diri saat kondisi sudah lelah,” ujarnya.
Pengurus Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Wilayah Sulsel, Dr A Rizki Amelia menuturkan musim pancaroba membuat tubuh lebih mudah terserang flu, batuk, dan infeksi saluran pernapasan lainnya. Oleh karena itu, menjaga daya tahan tubuh adalah hal utama.