FAJAR, MAKASSAR-Langit Makassar pekan depan akan menyaksikan pemandangan yang tak biasa: sebuah pesawat amfibi meluncur anggun di atas perairan Center Point of Indonesia (CPI), lalu mendarat mulus di atas air. Ini bukan adegan film, melainkan demo flight Seaplane yang menjadi awal dari rencana besar Pemprov Sulsel untuk menghadirkan moda transportasi multiarena di wilayahnya.
Kerja sama antara Pemprov Sulsel dan Akademi Penerbangan Indonesia (API) Banyuwangi ini tak hanya sekadar menguji kemampuan pesawat amfibi seperti Cessna 172. Lebih dari itu, ini adalah langkah awal menuju pembangunan bandara perairan yang bisa melayani jalur-jalur strategis, dari Selayar hingga Bone.
“Kalau pendaratan di CPI mulus dan aman, lokasinya akan kami tetapkan,” kata Capt. Daniel Dewantoro Rumani, Direktur API Banyuwangi, sambil menjelaskan bahwa demo flight ini juga akan menjadi syarat persetujuan bandara perairan.
Bayangkan jika transportasi ini sudah berjalan: pasien di pulau-pulau terpencil bisa cepat dijemput, wisatawan bisa langsung terbang ke destinasi eksotis, dan produk perikanan bisa lebih cepat sampai ke pasar. Menurut Daniel, ada 19 subsektor pembangunan yang bisa terdorong, mulai dari pariwisata hingga keamanan.
Rencananya, demo flight akan digelar pada 11 Agustus di Taman Andalan, CPI, dan dihadiri Menteri Perhubungan bersama Gubernur Sulsel. Jika semua berjalan lancar, Sulawesi Selatan bisa menjadi provinsi pertama di Indonesia yang mengoperasikan Seaplane untuk layanan publik umum—sebuah lompatan besar di dunia transportasi Nusantara. (uca/*)