English English Indonesian Indonesian
oleh

Targetkan Minimal 30 dari 100 Orang Kaya di Indonesia, Muhammadiyah Dirikan Perseroan Terbatas dan Inventarisir Potensi Bisnis di Luwu

FAJAR, BELOPA — Upaya Muhammadiyah untuk memajukan ekonomi warganya terus digalakkan. Organisasi ini tidak hanya bergerak di bidang dakwah keagamaan, tetapi juga aktif mengembangkan sektor ekonomi.

Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sulsel, Prof. Dr. KH Mustari Bosra, menegaskan bahwa warga Muhammadiyah dan umat Islam harus mengambil alih penguasaan ekonomi di negeri ini.

“Anak-anak kita sebagai generasi penerus harus dididik menjadi pebisnis,” kata Prof. Mustari saat berkunjung ke Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Luwu di Belopa.

Menurutnya, warga Muhammadiyah harus memiliki kekuatan ekonomi karena tanpa kekayaan, otomatis tidak akan mampu menunaikan salah satu rukun Islam, yakni berzakat — khususnya zakat mal atau zakat harta.

Atas dasar itu, Muhammadiyah berencana membentuk sejumlah perseroan terbatas (PT) yang akan bergerak di berbagai bidang usaha potensial, seperti perbankan, ritel, produksi dan pemasaran pendingin udara (AC), travel haji dan umrah, air minum kemasan, biskuit, makanan ringan, serta sektor usaha lainnya.

Setiap pimpinan daerah Muhammadiyah akan menyiapkan lahan atau lokasi untuk pembangunan pusat perbelanjaan. Warga Muhammadiyah dipersilakan mengisi pusat tersebut dengan hasil kerajinan tangan, produk makanan, kue, minuman, dan berbagai produk lainnya untuk dijual kepada masyarakat.

Langkah ini juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk usaha yang berafiliasi ke Israel. Karena itu, seluruh potensi usaha di setiap kabupaten telah diinventarisir.

Muhammadiyah menargetkan, dalam 20 tahun ke depan, akan lahir warga Muhammadiyah yang menjadi orang kaya baru. Minimal, dari 100 orang terkaya di Indonesia, 30 di antaranya merupakan warga Muhammadiyah sehingga mampu menjalankan kewajiban zakat harta.

Tokoh Muhammadiyah Luwu, Dr. H. Husmaruddin, SE, MM, MP, langsung menyatakan dukungannya terhadap langkah ini.

“Saya siapkan tempat untuk pusat pelaku usaha warga Muhammadiyah Luwu,” ujar Husmaruddin.

Mantan anggota DPRD Sulsel dari PAN selama dua periode sekaligus pimpinan DPRD Luwu ini menilai langkah tersebut patut disambut baik demi kebangkitan ekonomi warga Muhammadiyah dan umat Islam. Harapannya, ke depan akan lahir generasi yang mampu bersaing dengan para pelaku usaha yang saat ini menguasai perekonomian.

Sekretaris PDM Luwu, Buntoro Agham, S.Ag., menambahkan bahwa Muhammadiyah harus tampil dengan gerakan ekonomi sebagai wujud Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam.

Pertemuan ini dihadiri sejumlah pengurus dan anggota Muhammadiyah Luwu, Ketua Aisyiyah Luwu Marauleng, serta pengurus Aisyiyah lainnya. (shd)

News Feed