“Dinas mana berkaitan dengan tempat bersejarah. Tolong harus rawat dan perbaiki, harus ada juga pos penjagaan, pagarnya diperbaiki dan ditinggikan. Ini simbol sejarah, jangan dibiarkan seperti ini,” tegas Munafri di lokasi.
Appi juga menekankan pentingnya menjaga dan merawat tempat-tempat bersejarah, terlebih menjelang momen kemerdekaan nasional.
Ia menilai bahwa penghormatan terhadap pahlawan tidak cukup hanya dengan seremonial, tetapi juga melalui perawatan fisik simbol-simbol perjuangan. Ini bukan sekadar bangunan.
Monumen ini adalah pengingat bagi kita semua tentang keberanian dan pengorbanan perempuan Sulsel dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa.
“Harus dijaga baik-baik, perawatan monumen. Jangan sampai kita lupa sejarah hanya karena lalai merawatnya,” tambahnya.
Ia juga meminta agar SKPD terkait, khususnya dinas yang menangani aset dan kebudayaan, segera menindaklanjuti dan melakukan perbaikan menyeluruh terhadap kondisi monumen.
Jika Monumen Emmy Saelan belum tercatat sebagai aset Pemkot, maka perlu ada proses pencatatan dan perencanaan yang sistematis agar tidak terbengkalai.
Selain itu, Appi mendorong agar tempat-tempat bersejarah di Makassar bisa menjadi bagian dari edukasi publik dan pariwisata sejarah, dengan penataan yang layak serta fasilitas pendukung yang memadai.
“Kita ingin tempat-tempat seperti ini bisa dikunjungi pelajar, masyarakat umum, bahkan wisatawan. Tapi bagaimana mau kita ajak orang datang kalau kondisinya seperti ini? Mulai tahun ini harus ada perbaikan,” pungkasnya.