FAJAR, TEL AVIV–Mantan kepala Shin Bet, Ami Ayalon, termasuk di antara 550 pejabat keamanan Israel yang menandatangani surat seruan untuk mengakhiri perang di Gaza
Ami Ayalon mengatakan keinginannya untuk mengakhiri perang di Gaza bersifat profesional dan pribadi.
Mantan kepala badan keamanan internal Israel itu menyerukan diakhirinya kampanye militer Israel di daerah kantong Palestina yang terkepung tersebut.
Berbicara atas nama para penandatangan, Ayalon mengatakan Israel telah lama mencapai tujuan militernya untuk membubarkan Hamas, dan sekarang harus mencapai kesepakatan untuk memulangkan para sandera yang tersisa.
Berbicara atas nama dirinya sendiri, ia mengatakan negaranya juga memiliki kewajiban moral untuk mengakhiri penderitaan warga Gaza.
“Kami menulis surat ini berdasarkan cara kami memahami perang, dan bukan karena sudut pandang moral,” ujar Ayalon, mantan anggota parlemen Partai Buruh dan panglima angkatan laut Israel, kepada pembawa acara tamu As It Happens, Rebecca Zandbergen.
“Tapi saya mengatakan yang sebenarnya. Secara pribadi, saya malu dengan apa yang kami lakukan di Gaza,” lanjutnya dikutip CBC.
Menurutnya, Hamas tidak lagi menjadi ancaman strategis bagi Israel.
Surat tersebut, yang dibagikan di media sosial dan ditujukan kepada Presiden AS Donald Trump, berasal dari sebuah organisasi bernama Komandan untuk Keamanan Israel.
“Menurut penilaian profesional kami, Hamas tidak lagi menjadi ancaman strategis bagi Israel, dan pengalaman kami menunjukkan bahwa Israel memiliki semua yang diperlukan untuk menghadapi sisa-sisa kemampuan terornya, baik dari jarak jauh maupun dengan cara lain,” demikian bunyi surat tersebut.