Pernah menimba ilmu di PPLP Sumbar dan Gasliko Youth, Gala punya kecepatan, dribel mumpuni, serta kemampuan bermain di tiga posisi: sayap kanan, kiri, dan gelandang serang. Musim ini bisa menjadi momen ledakan bagi sang talenta Sumatera Barat bersama Pasukan Ramang.
6. Muhammad Ferarri (Bhayangkara FC)
Keputusan meninggalkan Persija ke Bhayangkara FC jadi langkah berani Ferarri. Di tengah persaingan dengan bek asing, ia tetap jadi sosok yang diperhitungkan berkat pengalaman internasionalnya.
Dengan usia 22 tahun, postur ideal, dan ketenangan dalam duel satu lawan satu, Ferarri punya potensi menjadi pemimpin lini belakang The Guardian. Jika mampu tampil konsisten, ia bisa mengangkat performa tim sekaligus namanya sendiri.
Regulasi Baru, Harapan Baru
Keberanian PSSI menetapkan regulasi usia muda mendapat dukungan penuh operator liga. Ferry Paulus menegaskan aturan ini dibuat untuk mempercepat regenerasi dan memperkuat fondasi Timnas Indonesia ke depan.
“Klub wajib mendaftarkan minimal lima pemain U-23, dan satu harus bermain selama 45 menit di setiap pertandingan,” tegas Ferry.
Regulasi ini tidak hanya membuka ruang, tapi juga membentuk kultur baru: memberi kepercayaan sejak dini. Jika konsistensi terjaga, bukan mustahil generasi emas Indonesia bisa lahir dari musim ini.
Dan enam nama tadi baru permulaan dari gelombang besar yang akan datang.