Gelandang berusia 20 tahun ini sudah jadi langganan starter di Arema sejak dua musim terakhir. Kembalinya dia dari cedera langsung dibuktikan lewat performa apik di final AFF U-23.
Arkhan punya semua elemen gelandang modern: visi, akurasi umpan, mobilitas tinggi, dan agresivitas pressing. Di usia muda, jam terbangnya sudah impresif. Arema punya aset besar di lini tengah.
3. Rayhan Hannan (Persija Jakarta)
Rayhan mencuri perhatian di Piala AFF U-23 lewat performa konsisten sebagai gelandang serang. Satu gol dan dua assist jadi bukti bahwa kontribusinya bukan sekadar estetika, tapi berdampak langsung pada hasil.
Gaya bermainnya yang cepat, visioner, dan efektif sangat selaras dengan filosofi Persija. Jika diberi jam terbang reguler, Rayhan bisa menjelma jadi poros serangan Macan Kemayoran.
4. Toni Firmansyah (Persebaya Surabaya)
Meski sempat absen karena cedera, performa Toni di awal tahun membuatnya tetap diproyeksikan sebagai motor utama lini tengah Bajol Ijo. Gelandang 20 tahun ini dikenal tangguh dalam duel, cepat mengambil keputusan, dan punya semangat tinggi.
Eduardo Perez diyakini akan memberi Toni ruang besar untuk berkembang. Jika adaptasi ke skema baru berjalan mulus, Toni bisa jadi ‘jenderal lapangan’ Persebaya musim ini.
5. Gala Pagamo (PSM Makassar)
Pemain sayap serbabisa ini kini berseragam PSM Makassar setelah tampil mengesankan bersama Semen Padang di musim sebelumnya. Gala mencetak 3 gol dari 13 penampilan, dan juga mencatat debut di Timnas U-20 awal tahun ini.
