FAJAR, TORAJA UTARA – Peraih Kalpataru Pendeta Rasely Sinampe Sth bersama warga Kecamatan Tikala, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, demo di Kantor Bupati Toraja Utara pada Rabu (6/8/25). Mereka protes kegiatan tambang galian C yang dinilai merusak lingkungan.
Aksi tersebut digelar di ruang Pola Kantor Kedinasan bersama (Kantor Bupati) di Marante, Kecamatan Tondon, Toraja Utara, Sulsel, Rabu (6/8/25).
Ini merupakan aksi lanjutan, karena aspirasi mereka sebelumnya tidak didengar oleh Pemkab Toraja Utara, DPRD Toraja Utara, DPRD Sulsel, hingga di stakeholder lainnya.
Mereka diterima oleh Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong, Sekda Toraja Utara, Salvius Pasang, dan Kasat Intel Polres Toraja Utara, Iptu Desi Salinding.
Dalam audiensi tersebut, hadir pula salah satu peraih penghargaan Kalpataru tingkat Pembina, yaitu Pendeta (Pdt) Rasely Sinampe Sth.
Pdt Rasely Sinampe, mengatakan bahwa Toraja secara keseluruhan bukan termasuk wilayah tambang.
“Mau itu galian C atau apapun itu, sebenarnya ini masuk daerah pariwisata, pertanian. dan peternakan. Bukan wilayah tambang secara umum ini Toraja,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa kiranya dalam memantau setiap lahan wilayah pertambangan, harus ada kajian mendalam yang secara detail dan jujur.
“Jangan sampai Amdalnya ini hasil rekayasa. Perhatikan dampak sosial dan ekonomi masyarakat. Jangan sampai lebih banyak rugikan daripada untungnya. Kementerian terkait bisa menguji, bahkan mencabut dan atau mengevaluasi ke depannya,” tuturnya.
Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong, menjelaskan bahwa ia tidak punya kewenangan penuh dalam memutuskan hal tersebut.
