Pasokan bahan pangan dapur SPPG akan melibatkan pedagang lokal dan pasar tradisional. “Kami ingin memberdayakan pasar rakyat. Jadi selain memberi makan bergizi ke anak-anak, ekonomi masyarakat juga ikut berputar,” ujarnya.
Di sisi lain, Pemkot juga siap membantu aspek pengelolaan lingkungan dari dapur-dapur SPPG. “Makassar sedang menghadapi tantangan sampah. Kami akan bantu pengelolaan limbah SPPG agar tak jadi masalah baru,” tegasnya.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Rusdi Hartono dalam sambutannya menyampaikan, keterlibatan kepolisian dalam pembangunan SPPG adalah bentuk nyata pengabdian Polri di luar tugas keamanan.
“Kami tidak ingin hanya dikenal sebagai penegak hukum. Kami ingin jadi bagian dari solusi, termasuk soal ketahanan pangan,” ucapnya.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini satu dapur SPPG milik Polda Sulsel telah beroperasi, dan pada hari yang sama, 12 Polres di Sulsel menggelar kegiatan serupa. Ditargetkan pada Desember 2025, seluruh Polres sudah memiliki minimal satu SPPG.
Rusdi juga menekankan pentingnya kolaborasi. Ia menyebut Polrestabes Makassar dan Pemkot telah menunjukkan sinergi ideal yang harus ditiru oleh daerah lain.
“Kebersamaan inilah yang membuat program seperti SPPG bisa berjalan sukses. Gotong royong seperti ini harus terus dijaga,” ujarnya.
Ia turut menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Munafri atas dukungan penuh, khususnya dalam pengelolaan sampah dari dapur SPPG. “Semangat Pak Wali jadi motivasi bagi kami. Ini adalah kerja bersama demi generasi yang sehat, kuat, dan cerdas,” tutupnya. (mum)
