Terkait dengan pelayanan pendidikan, Ake menegaskan bahwa meski berstatus PTN-BH, UT tetap mengutamakan prinsip keterjangkauan dan transparansi biaya pendidikan. Untuk memastikan kelangsungan pendidikan yang berkualitas, UT mengelola dana abadi (endowment fund). Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan institusi dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
“Dana abadi ini tidak digunakan untuk belanja operasional, tetapi sebagai jaminan masa depan UT dan pengembangan riset serta Tri Dharma Perguruan Tinggi,” jelas Ake.
Dr. Abdul Rahman Rahim, Direktur UT Makassar, juga menegaskan pentingnya sosialisasi tentang status PTN-BH ini kepada masyarakat dan civitas akademika. Ia menekankan bahwa status PTN-BH bukan berarti komersialisasi, tetapi justru untuk meningkatkan kualitas tata kelola yang lebih baik dengan tetap mengedepankan prinsip akuntabilitas dan aksesibilitas. (*)
