Sayangnya, perjalanan gemilang Andi Oddang terhenti akibat dualisme kompetisi sepak bola Indonesia yang mempengaruhi karier banyak pemain.
Pada 2010, Anddi Oddang memutuskan kembali ke PSM Makassar. Kali ini dia menjadi pilihan utama di lini depan. Mampu bersaing dengan striker asing.
Di PSM Makassar, Andi Oddang kembali menunjukkan ketajamannya. Salah satu kenangan yang tak terlupakan adalah ketika ia mencetak gol pada laga kontra Persebaya Surabaya di Liga Primer Indonesia (LPI) 2011.
Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, PSM menang telak 4-0. Andi Oddang membuka keunggulan melalui eksekusi penalti pada menit ke-29. Gol tersebut mengawali petaka bagi Persebaya, yang kemudian mengalami gol bunuh diri dari Erol Iba pada menit ke-36. Babak pertama skor 2-0.
PSM semakin tak terbendung di babak kedua. M Rahmat (sekarang Bali United) menambah dua gol pada menit ke-50 dan 55′, mengunci kemenangan besar untuk tuan rumah.
Meski pernah menjadi lawan yang menyakitkan bagi Persebaya, Andi Oddang tetap dihormati oleh para Bonek Mania. Kenangan tentang ketajamannya di musim 2009 bersama Persebaya yang membawa tim promosi ke Liga Indonesia masih dikenang dengan penuh kekaguman.
Pada musim 2014, Andi mengakhiri karier profesionalnya di PSM Makassar setelah cedera panjang. Hal tersebut memaksanya gantung sepatu di usia 36 tahun.
Setelah pensiun, ia memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya di Jeneponto, Sulawesi Selatan. Dia membina talenta muda Jeneponto dalam mengasah si kulit bundar melalui sekolah sepak bola yang didirikannya.