Selain soal rekrutmen, Amran juga menyoroti pentingnya kesejahteraan penyelenggara pemilu. Menurutnya, kesejahteraan yang layak akan memperkuat komitmen penyelenggara untuk tetap menjaga integritas.
“Pendapatan yang layak akan membuat penyelenggara fokus dan tidak mudah tergoda,” tambahnya.
Menanggapi berbagai kritik dan masukan tersebut, Taufan Pawe menyatakan dirinya sangat mengapresiasi diskusi yang berkembang. Sebagai anggota Komisi II yang membidangi urusan kepemiluan, ia berjanji akan menyuarakan isu-isu tersebut dalam rapat bersama mitra kerja di Senayan.
“Terima kasih atas semua masukannya. Ini akan kami bawa dan perjuangkan di rapat komisi nanti,” kata Taufan, yang juga mantan Wali Kota Parepare.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa evaluasi menyeluruh memang diperlukan dalam proses rekrutmen penyelenggara pemilu ke depan. Ia bahkan mendorong agar penyelenggara yang memiliki catatan buruk tidak lagi diberi kesempatan.
“Kalau ada yang punya raport merah, saya usulkan untuk tidak diloloskan lagi. Kita harus jaga kualitas penyelenggara, demi kepercayaan publik terhadap demokrasi,” pungkasnya. (fad)